Kamis, 26 November 2015

Akhirnya Wajah Asli Kakashi Terungkap



Setelah 15 Tahun Akhirnya Wajah Asli Kakashi Terungkap

Setelah sebelumnya sempat dikabarkan sang guru dari serial Naruto, Kakashi Hatake akan diperlihatkan wajahnya pada perhelatan Naruto Art Exhibition, akhirnya misteri terbesar dalam serial Naruto kini terkuak sudah.

Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, bagi yang membeli guestbook berjudul The Official Guestbook Shinden Fū no Sho pada perhelatan tersebut berkesempatan untuk melihat wajah asli Kakashi di mana pada buku tersebut menampilkan sebuah komik yang salah satunya berisi mengenai Naruto, Sakura, dan Sasuke yang tengah berkonspirasi untuk bisa melihat wajah sang guru.

Syahdan Naruto, Sakura, dan Sasuke tengah berdiskusi bagaimana caranya untuk bisa melihat wajah asli Kakashi. Ketiganya lalu bertemu dengan seorang fotografer bernama Sukea yang juga berhasrat ingin memotret wajah asli Kakashi. Setelah sempat mengalami kegagalan, Naruto cs pun pulang. Tenyata Sukea sang fotografer adalah Kakashi sendiri yang menyamar. Adeganpun ditutup dengan Kakashi yang membuka penutup wajahnya sebelum mandi seraya berencana untuk bermain lebih lama lagi dengan tim 7 mengenai misteri dari wajah aslinya.

Perhelatan ini diselenggarakan dari 25 April sampai 28 Juni 2015 di Tokyo dan 18 Juli sampai 27 September 2015 di Osaka. Dalam perhelatan ini akan ditampilkan pula ilustrasi terbaru yang dibuat oleh Masashi Kishimoto khusus untuk perhelatan ini berikut berbagai pernah-pernik mengenai Naruto.

Ditulis oleh Masashi Kishimoto, Naruto pertamakali diterbitkan di Jepang melalui Weekly Shonen Jump pada tahun 1999 sampai 2014. Ditulis berdasarkan cerita pilot berjudul sama yang ditulis oleh Kishimoto pada tahun 1997 melalui majalah Akamaru Jump, komik ini bercerita mengenai petualangan Naruto Uzumaki seorang Ninja yang bercita-cita menjadi pemimpin di negaranya dan meraih sambutan yang luas dan kesuksesan bahkan di luar Jepang. Kesuksesan serialnya telah diangkat ke dalam serial Anime sejak tahun 2002 dan telah membuahkan adaptasi Movie pula sebanyak 10 judul dengan judul Movie terbarunya bertajuk The Last: Naruto the Movie telah diputar di Indonesia pada bulan April 2015. Berbagai judul video game yang merupakan produk turunan dari Naruto juga dirilis untuk berbagai platform.

Di Indonesia sendiri komiknya diterbitkan oleh penerbit Elex Media Komputindo dengan penerbitan komiknya sudah mencapai edisi ke 66. Serial Animenyapun pernah ditayangkan di televisi Indonesia masing-masing melalui TRANS TV, Indosiar, dan Global TV dan telah melambungkan nama Hana Bahagiana sebagai Seiyuu Naruto. Tercatat nama Ridawati dan Mirna Haryati juga pernah berperan menjadi Seiyuu untuk tokoh ninja berambut pirang yang suka makan ramen ini. Anime ini juga ditayangkan melalui saluran televisi berbayar Animax. Di Jepang sendiri versi adaptasi Animenya yang dikerjakan oleh Studio Pierrot ini ditayangkan melalui jaringan televisi TV Tokyo.

Novel Gaara Hiden sub Indonesia - chapter2





--- Penulis: Ukyō Kodachi ---
--- Ilustrasi: Masashi Kishimoto ---
--- English Translation: Cacatua Tumblr ---
--- Indonesian Translation: Ayudhya Prameswari ‪#‎DNI‬ ---

GAARA HIDEN: SAJIN GENSŌ [Gaara Hiden: A Sandstorm Mirage] - “Hakuto”

Note ―If you love the story so far, PLEASE BUY THE ORIGINAL NOVEL to support the author. Terima kasih, selamat membaca.

--- Gaara Hiden Chapter 2 bagian 2 | Translate by Dunia Naruto Indonesia ---

―Cantik...

Hanya itu yang sanggup Gaara ucapkan, meski dalam hati. Sebuah ungkapan yang sejujur-jujurnya, tanpa ada tendensi apapun.

Gaara selalu memandang segala sesuatu tanpa prasangka, itu sudah menjadi sifatnya sejak dulu. Dia hanya berkata sesuai dengan apa yang terlihat oleh kedua matanya. Dan memang seperti itulah kenyataannya...

Wajah Hakuto yang tanpa satu gorespun riasan itu benar-benar nampak cantik, secantik bunga bakung cahaya emas yang hanya tumbuh di tanah masam. Sempurna, nyaris tanpa bandingan.

Klan Houki menganut garis keturunan dari pihak ibu. Oleh karena itu, nyaris semua anggota rombongan pengiring Hakuto merupakanwanita paruh baya, hanya ada satu wanita muda diantara mereka.Sementara kedua orang tua Hakuto sendiri telah meninggal dalam perang.

Keadaan tak jauh berbeda juga terlihat di pihak Gaara, Temari merupakan satu-satunya anggota keluarga yang mendampinginya. Gaara memang sengaja tidak membawa rombongan pengiring dalam jumlah besar.

“Saya Gaara, penerus gelar Kazekage.”

“Saya harap kita bisa akrab hari ini.”

“Ya.”

Keduanya saling membungkuk, memberi hormat.

Mereka berdua berada di ruangan pribadi sebuah restoran, dengan pemandangan yang begitu jelas ke arah danau. Ini adalah pertama kalinya Gaara duduk berhadap-hadapan dengan seorang wanita di tempat seperti ini.

―Sikap badannya penuh dengan celah... Jadi dia ninja medis.

Ninja medis merupakan aset yang sangat berharga di medan perang. Mereka dapat menyelamatkan nyawa serdadu yang terluka di garis depan sesegera mungkin sebelum semuanya terlambat.

Namun keahlian tempur mereka tidak dapat dibandingkan dengan Shinobi sekelas Gaara, terutama dalam hal Taijutsu. Seorang ninja medis kebanyakan tidak menguasai keahlian Taijutsu yang baik. Haruno Sakura dan Tsunade Senju dari Konoha mungkin adalah satu-satunya pengecualian dalam hal tersebut.

Tapi bakat seperti mereka sangatlah langka.

Itulah yang dilihat Gaara pada sosok Hakuto, postur tubuh dan sikap badannya sama sekali tidak mencerminkan seseorang yang memiliki kemampuan Taijutsu yang baik. Oleh karena itu,Gaara menarik kesimpulan bahwa wanita di hadapannya ini adalah seorang ninja medis.

Namun, Kunoichi yang berdiri tepat di belakang Hakuto ini jelas berbeda. Usianya kurang lebih sama dengan Temari. Dari caranya bersiaga, gadis berkacamata tebal itu pastilah seorang cukup mahir dalam Taijutsu. Dan atas dasar itu pula, Gaara memperkirakan Kunoichi tersebut setidaknya berpangkat Jounin.

―Tunggu sebentar, ini kan pertemuan pernikahan, buat apa aku memikirkan Taijutsu...

Pikiran aneh itu membuat wajah Gaara merona merah.

“Baiklah... Kami akan meninggalkan anda berdua untuk lebih saling mengenal.” Ujar salah seorang perantara. Para pengiring dari kedua pihak pun segera berdiri untuk meninggalkan ruangan, termasuk Temari.

“Gaara...” Bisik Temari, tepat di telinga adiknya.

Ada sebuah teknik khusus yang jamak digunakan oleh para Shinobi ketika membisikkan sesuatu. Mereka mampu menyamarkan pergerakan bibirnya saat berucap kata demi kata, sehingga para pembaca mimik muka punakan sangat sulitmenerka apa yang sebenarnya mereka bisikkan.

“...Kau tahu, wanita dari klan Houki tidak akan menunjukkan wajah tanpa riasannya pada siapapun, kecuali pria yang akan dia nikahi.”

“Hmm?”

“Ah, kau ini polos sekali...” Ujar Temari sembari melingkarkan lengannya di leher adiknya. “Maksudku... Kalau kau menyukainya, peluangmu besar.”

“Oh...” Gumam Gaara. “Ohhh...!”

Adiknya itu sepertinya baru menyadari sesuatu. Temari hanya tersenyum, lalu melangkah pergi.

Dan senyuman yang sama manisnya juga tersungging dari bibir Hakuto.

--- Gaara Hiden Chapter 2 bagian 2 | Translate by Dunia Naruto Indonesia ---

Menurut sejarah, terdapat dua jenis modus operandi seorang Shinobi. Para Younin yang bekerja secara terang-terangan, serta para Innin yangbekerja dalam selimut penyamaran dan kamuflase.

Younin bertempur dalam perang informasi, menganalisis hubungan antar individu atau situasi publik untuk menerka-nerka rencana musuh yang sebenarnya. Ranah kerja mereka meliputi Sigint, atau intelijen sinyal, yaitu pengumpulan informasi melalui penyadapan dan sebagainya; dan juga Humint, atau intelijen manusia, yaitu pengumpulan informasi dengan memanfaatkan tenaga mata-mata dan telik sandi.

Hanya dengan membaca perkembangan harga besi dan baja di sebuah surat kabar harian, seorang Younin yang berpengalaman mampu memastikan kebenaran rumor bahwa pihak musuh sedang membangun armada kapal perang, atau memperkirakan bahwa pasukan musuh telah mulai bergerak menuju wilayah mereka.

Sementara Innin, bekerja dengan menyusup langsung ke dalam wilayah musuh, dan merusak kekuatan mereka dari dalam melalui sabotase, pembunuhan, dan sebagainya. Bahkan bila memungkinkan, para Innin akan mencoba memasuki lingkaran dalam pihak musuh, entah melalui impersonasi atau dengan cara berpura-pura mengabdi. Dengan begitu, mereka bisa lebih leluasa untuk menjalankan tugasnya tanpa khawatir akan terdeteksi.

Selain Younin dan Innin, ada juga para Shinobi yang berpengalaman dalam hal diplomasi.

Banyak di antara misi tingkat A atau B yang melibatkan perundingan, seperti misal pembicaraan diplomasi antar Daimyo, perjanjian kerja antar perusahaan, atau negosiasi pembebasan sandera.

Dan tidak jarang pula, diplomat-diplomat yang diutus oleh para Daimyo sebenarnya adalah para Shinobi berpangkat Jounin yang sedang menyamar. Tugas mereka selain melancarkan perundingan adalah mengumpulkan informasi secara diam-diam.

Gaara sendiri adalah seorang Jounin yang berpengalaman. Dia telah menjalankan banyak sekali misi penting, dan berhadapan dengan berbagai macam situasi, baik sebagai Younin, Innin, maupun diplomat.

Namun ada yang berbeda.

Para Shinobi mampu menjalankan tugasnya dengan baik berkat beberapa hal, salah satunya adalah perasaan pribadi mereka yang sama sekali tidak terlibat. Semua tahu, pengambilan keputusan akan menjadi jauh lebih mudah bila perasaan tidak menghalangi pikiran seseorang.

Dan situasi kali ini jelas berbeda.

Seorang wanita sedang duduk dihadapannya, terdiam memandanginya dengan raut wajah yang entah gugup atau malu-malu. Apa yang harus dia lakukan dalam situasi seperti ini?

Entahlah, Gaara benar-benar tidak tahu.

Padahal di Sunagakure, ada banyak sekali Kunoichi yang mengaguminya. Baik sebagai Shinobi, maupun sebagai seorang yang rupawan.

Namun pada kenyataannya, Gaara sama sekali tidak pernah terlibat hubungan apapun dengan salah satu dari mereka. Mungkin itu karena, secara teknis, posisi Gaara adalah atasan para Kunoichi tersebut. Atau bisa juga ini karena Temari... ya Temari. Kakak perempuan Gaara itu rajin sekali menyingkirkan para penggemar adiknya bila mereka sudah terlalu dekat.

Ah, mungkin ini salah Gaara sendiri.

Karena dari awal, Kazekage muda itu memang tidak tertarik menjalin sebuah hubungan dengan siapapun.

Dan itulah sebabnya, lima menit sejak para pengiring beranjak dari ruangan tersebut, belum ada satu patah kata pun yang keluar dari bibir Gaara.

―Ini gawat...

Umpama ini medan pertempuran, maka diam adalah langkah yang akan membuat seseorang kalah dalam perang.

Dalam sebuah pertarungan, terus-menerus menunggu pergerakan musuh bukanlah sesuatu yang bijak. Fisik maupun mental akan terkuras habis, dan semakin lama, seseorang malah akan semakin terpojok.

Gaara paham benar akan hal itu.

“Uhmm...”Keduanya menggumam nyaris bersamaan. Sepatah kata mereka itu saling berbenturan di udara, dan sepasang insan itupun kembali terdiam malu-malu.

―Ini benar-benar gawat...

Temari sudah mengomelinya panjang lebar soal ini sebelum mereka berangkat ke pertemuan. Namun entah kenapa, saat ini Gaara tak sanggup mengingat satupun nasehat kakaknya itu.

Rasanya mirip sekali seperti buaian ilusi Mugen Tsukuyomi. Namun kali ini jelas bukan Genjutsu atau semacamnya, hanya sebatas rasa gugup.

Ini tidak boleh dibiarkan.

Gaara adalah seorang Shinobi, namun lebih dari itu, dia juga seorang Kage. Pemimpin besar yang berdiri di puncak dunia.

Dia menghela nafas panjang. Dengan segala teknik menenangkan diri yang sudah dia latih sejak kecil, Gaara mencoba berkonsentrasi. Dan perlahan-lahan, lisannya berucap...

“M-maaf, kalau boleh tahu, apa hobi nona?”

Sebuah pertanyaan yang sangat tidak kreatif. Saking tidak kreatifnya, mungkin kata-kata tersebut hanya akan keluar dari seseorang seperti Gaara, atau Naruto.

Ah, Naruto... benar juga.

Ada sebuah pelajaran yang diambil Gaara dari sosok Naruto,bahwa terkadang, justru hal-hal sederhana dan tidak kreatif seperti itulah yang dapat menyelamatkan nyawa seseorang dalam sebuah pertempuran.

Tapi ini kan bukan pertempuran?

“Membaca.” Jawab Hakuto, malu-malu. “Dan juga... bermain harpa, tapi cuma sedikit. Kalau anda, tuan Gaara?”

“Bertanam kaktus.”

--- Gaara Hiden Chapter 2 bagian 2 | Translate by Dunia Naruto Indonesia ---

“Aduuh, si bodoh itu...” Gumam Temari.

Saat ini dia bersembunyi di balik langit-langit ruangan, diam-diam mengawasi gerak-gerik adiknya.

“Apa menariknya obrolan seperti itu? Kan tadi sudah kubilang, dengarkan saja apa yang dia katakan, lalu bicara secukupnya, buat seolah-olah ada celah di omonganmu yang bisa dia tanyakan... seperti itu terus, sampai obrolan kalian bisa hidup...” Gerutu Temari.

“Dia sama saja seperti Shikamaru... ya ampun, kenapa semua pria di sekelilingku bodohnya tidak terhingga kalau dalam situasi seperti ini...”
Source : DNI FB

-A.Hinata

[Review] Boruto: Naruto The Movie









Tontonan Ringan Bagi Penggemar Naruto!

Movie Boruto mulai diputar di Indonesia sejak 18 November lalu. Film yang merupakan puncak dari rangkaian Naruto New Era’s Opening Project ini banyak dinantikan oleh para penggemar Naruto di Indonesia. Seperti apakah film yang menjadi box office di Jepang ini? Simak review Boruto kami berikut!

Movie Boruto bisa dibilang merupakan movie yang 180 derajat berbeda sekali dengan The Last Naruto The Movie. Secara garis besar movie Boruto ini cocok sekali untuk kalian yang mencari:

    Aksi epic pertarungan Sasuke
    Aksi epic kerjasama Naruto dan Sasuke setelah melawan Ootsutsuki Kaguya
    Para ninja generasi mendatang yang memiliki kemampuan-kemampuan unik
    Aksi kelima Kage di medan pertempuran dan tentu saja
    Kerennya aksi Boruto

Tapi diluar hal tersebut film ini tidak terasa istimewa. Bahkan terasa sangat mediocre sekali jauh dibanding The Last Naruto The Movie. Bukannya saya bias terhadap movie sebelumnya, tapi mengingat kedua movie ini dikerjakan dalam satu project yang sama dan Movie Boruto merupakan puncak dari project ini. Maka wajar rasanya jika saya menantikan sesuatu yang lebih epic dibandingkan movie sebelumnya. Namun sayang hal ini tidak saya temukan pada movie ini.

Story

Dari segi cerita movie Boruto ini bisa dibilang merupakan salah satu movie Naruto dengan cerita terburuk yang pernah saya saksikan. Begitu banyak lubang disana-sini yang terus membuat saya mengernyitkan dahi sepanjang film. Dimulai dengan Ootsutsuki Momoshiki dan sang bawahan Ootsutsuki Kinshiki. Kedua orang dari klan Ootsutsuki ini tiba-tiba saja muncul sejak awal film dan bertujuan untuk mengumpulkan seluruh chakra yang ada di dunia ninja, terutama chakra milik para bijuu. Berbeda dengan Ootsutsuki Toneri yang menjadi musuh pada The Last Naruto The Movie. Jika asal usul Toneri dan hubungannya dengan klan Ootsutsuki dijelaskan dengan detail maka kedua keturunan klan Ootsutsuki yang muncul pada movie ini tidak diceritakan dengan jelas asal usulnya.

Boruto yang mengikuti ujian chuunin pada tahap kedua terpaksa menggunakan Kagaku Ningu untuk pertama kalinya. Dengan alat ninja yang baru ini penggunanya dapat menggunakan kelima elemen dan berbagai macam ninjutsu seperti apapun. Konsepnya sama dengan gulungan milik tenten yang mampu menyimpan berbagai macam senjata. Dengan gulungan kecil yang sebelumnya digunakan untuk menyimpan ninjutsu, maka penggunanya dapat mengeluarkan kembali jutsu ini saat gulungan ini dikeluarkan. Boruto yang menggunakan Kagaku Ningu untuk pertama kalinya langsung menggunakan dua elemen dari jutsu yang rasanya bukanlah jutsu sederhana.

Memang Boruto memiliki kemampuan jutsu yang lebih baik daripada Naruto, namun rasanya semua sadar jika Boruto tidak memiliki chakra sebesar Naruto. Sehingga tidak heran ia hanya bisa menggunakan Kagebunshin yang sangat terbatas dan mengeluarkan rasengan yang berukuran kecil. Namun semua orang termasuk pengawas yang menyaksikan ujian chunin seolah tidak kaget terhadap Boruto yang tiba-tiba menggunakan dua elemen. Dengan beralasan bahwa ia anak Hokage, maka dianggap apa yang dilakukannya ini wajar. Kieru Rasengan yang digunakan Boruto pun juga terasa janggal.

Hal paling janggal adalah ketika Killer Bee yang salah satu dari Jinchuuriki selain Naruto yang masih ada, menjadi target awal Kinshiki dan Hachibi pun diambil dari tubuhnya. Seperti yang masih kita ingat, jika seorang Jinchuuriki kehilangan Bijuu yang ada dalam tubuhnya, maka ia pun akan mati. Yah, kematian Bee ini tidak dibahas sama sekali. Bahkan Darui yang kini menjadi Raikage pun seolah tidak panik dan dengan santainya menghadiri ujian chuunin di Konohagakure. Jika benar Bee mati ataupun jika ia masih hidup dan hanya kehilangan Hachibi, maka tidak mungkin hal sebesar ini tidak menimbulkan kepanikan.

Kepanikan sendiri baru muncul setelah gulungan rahasia yang dibawa Sasuke dari kuil Ootsutsuki berhasil dipecahkan. Kuil tersebut merupakan tempat dimana Ootsutsuki Momoshiki dan Kinshiki muncul pertama kalinya dan berhadapan dengan Sasuke di awal cerita. Namun sayang sekali apa isi gulungan itu tidak dijelaskan karena saat gulungan tersebut berhasil dipecahkan Momoshiki dan Kinshiki telah menyerang Konoha.

Ya berbeda dengan The Last Nauto The Movie yang memiliki cerita yang cukup dalam dan kurang cocok untuk disaksikan anak-anak akibat cukup rumit. Maka movie Boruto justru menghadirkan cerita yang sangat ringan sekali. Bisa jadi movie ini lebih sukses daripada The Last, karena movie ini cocok sekali untuk ditonton oleh anak-anak dan tentunya jika anak-anak menonton kecil kemungkinan tidak didampingi oleh orang tuanya, bukan? Terlebih film ini memiliki kisah antara Boruto dan sang Ayah yang membaik seiring dengan berjalannya film. Hal ini cocok sekali untuk menjadi tontonan bagi anak-anak.

Seperti yang telah saya bahas diatas villain yang ada pada movie ini terasa sangat dangkal sekali. Bahkan bisa saya katakan bahwa Ootsutsuki yang muncul pada movie ini sepenuhnya merupakan repetisi dari Ootsutsuki Kaguya. Ya, sebuah karakter yang tiba-tiba saja muncul dengan background cerita yang sangat minim namun diplot sebagai musuh utama. Ide untuk memecah kemampuan dari kedua villain ini sebenarnya cukup menarik. Jika Ootsutsuki Momoshiki mampu menyerap Ninjutsu dan membalikkannya dengan kekuatan berlipat ganda. Sebaliknya, Ootsutsuki Kinshiki muncul dengan kekuatan fisik luar biasa. Namun hal yang janggal adalah Ootsutsuki Momoshiki tidak berdaya jika tidak ada asupan chakra yang ia serap dan chakra yang ia serap dari Hachibi dan sebagian chakra yang ia serap dari Naruto seolah tidak cukup untuk menghadapi kelima kage. Momoshiki baru menjadi menakutkan setelah ia memakan buah chakra yang berasal dari Kinshiki.

Satu hal yang paling menyedihkan dalam movie ini adalah pengembangan karakter Naruto dalam film ini. Masih kita ingat jika Naruto selalu memanggil Hokage ketiga dengan panggilan Kakek dan memanggil Hokage kelima dengan sebutan Nenek. Namun Naruto justru memarahi Boruto yang memanggilnya dengan sebutan Ayah. Naruto beralasan jika Boruto hanya boleh memanggilnya Ayah ketika di rumah atau di luar kantornya. Naruto bahkan menggunakan Kagebunshin untuk menghadiri ulang tahun Himawari. Memang hal ini dilakukan demi memunculkan konflik antara Boruto dan sang Ayah, namun jelas hal ini juga sedikit merusak image Naruto yang kita kenal. Ya, Naruto yang pernah meminta Itachi untuk tidak terus membebani dirinya sendiri, Naruto yang pernah mengatakan hubungan antar manusia lebih penting dari apapun, justru tidak mau menerima bantuan dari Shikamaru hanya untuk sekedar pulang menemui keluarganya.

Animasi dalam movie ini juga cukup menyedihkan. Saya pun meragukan jika Pierrot Studio sepenuhnya mengerjakan movie ini. Animasi dalam movie ini seolah dikerjakan oleh studio lain atas nama Pierrot Studio sama seperti yang terjadi untuk episode filler. Atau bisa juga Pierrot hanya mengerjakan adegan-adegan pertarungan 3D dan sisanya diserahkan pada studio lain. Memang adegan battle yang disuguhkan dalam movie ini sangat epic sekali, bahkan bisa dibilang salah satu movie dengan adegan pertarungan terbaik. Namun dalam beberapa adegan konsistensi kualitas animasi terutama detail karakter terasa sangat minim sekali. Beberapa karakter terlihat digambar seadanya atau dengan proporsi yang aneh. Hal ini tidak terjadi pada karakter mob saja, tapi juga pada para karakter utama. Tapi sekali lagi, jika kalian tidak terlalu memperhatikan detail dari tiap adegan mungkin kalian tidak akan terlalu menyadari. Terlebih dengan padatnya adegan pertarungan yang seolah terus bermunculan tanpa henti.

Movie Boruto sangat cocok bagi kalian yang kurang dapat menikmati The Last. Segala hal yang tidak ada di The Last semuanya akan kalian temui disini. Tapi sebaliknya segala hal yang bisa dinikmati dari The Last justru tidak kita temui disini. Secara keseluruhan movie Boruto merupakan movie yang sangat ringan dan memang ditujukan untuk tontonan segala umur terutama anak-anak. Jangan segan untuk mengajak adik atau mungkin anak kalian untuk menyaksikan film ini. Dijamin mereka akan sangat terhibur dengan berbagai pertarungan dan terlebih nilai kekeluargaan yang disuguhkan oleh film ini.

Jika banyak pihak berharap kisah Boruto akan dilanjutkan oleh Kishimoto-sensei. Maka saya justru berharap tidak. Melihat apa yang terjadi dengan oneshot Boruto dan movie Boruto yang hanya mengedepankan aksi dan jutsu keren namun cerita yang sangat dangkal, jelas cukup mengecewakan. Kita sudah melihat bagaimana beberapa judul animanga lain yang menurunkan kualitas cerita dan hanya berpedoman pada kerennya pertarungan justru ditinggalkan banyak fansnya. Jangan sampai hal serupa juga terjadi pada franchise Naruto. Biarkanlah Naruto tetap dikenang sebagai salah satu legenda animanga.

Bagaimana, apakah kalian sudah menyaksikan movie Boruto? Apakah kalian setuju dengan review Boruto diatas? Jika belum sebaiknya kalian segera menonton sebelum film ini hilang dari peredaran. Jika sudah, bagaimanakah film ini menurut kalian? Apakah kalian puas dengan film ini?

Sumber: duniaku.net

Sabtu, 07 November 2015

Kesalahan Dalam Terbitan di Weekly Shonen Jump yg Sudah dikoreksi di Tankouban



Dalam penerbitan manga Naruto, setiap satu bab/chapter itu biasanya di rilis di majalah Weekly Shonen Jump selama seminggu sekali.

Nah jika sudah memenuhi jumlah, beberapa chapter itu dikumpulkan jadi satu lalu diterbitkan dalam bentuk Tankobon (Dalam bentuk jilid/Buku Komik/Volume). di tankoubon biasanya dilakukan koreksi jika ada kesalahan dalam chapter yg sebelumnya sudah di terbitkan di Weekly Shonen Jump

- Berikut 20 Kesalahan dalam Terbitan di Weekly Shonen Jump yang sudah di koreksi di tankouban

1. Setelah Deidara dan Sasori membawa Gaara ke tempat persembunyian Akatsuki, Pain digambarkan dengan "tomoe" di Rinnegan nya sekali, (Chap 254) , ini telah diperbaiki pada versi tankoubon.
Note : Rinnegan Pain tidak memiliki tomoe.

2.Setelah torune membuka topeng anbu rootnya, mata torune terlihat dalam satu panel. [Chap 455] ini diperbaiki dalam versi tankobon.
Note: Klan Aburame Selalu Menutupi Matanya.

3. Saat Naruto Membaca Buku Dokonju Ninden, Naruto Berkhayal dan Terlihat saat itu naruto tdk memiliki kumis di pipinya [Chap 416] . ini dikoreksi dalam versi tankoubon

4. Saat Invasi Pain kekonoha, Ketika menghadapi Kakashi Hatake, Pain Tendou Terlihat dalam satu panel memakai Pelindung dahi konohagakure , [Chapter 420] ini diperbaiki dalam versi tankobon.

5. Ketika Kushina Uzumaki menceritakan peristiwa Mengamuknya kyubi, baik Hiruzen Sarutobi dan Biwako Sarutobi Wajahnya terlihat "lebih tua dari mereka seharusnya" pada masa itu, [Chapter 500 ] Namun, ini telah dikoreksi dalam versi tankobon.

6. Setelah memberitahukan metode Edo Tensei ke obito, Kabuto Yakushi digambarkan dalam satu panel tidak memakai kacamata saat ia meninggalkan obito [521] ini kemudian diperbaiki dalam versi tankobon

7. Ketika edo tensei para kage melintas di padang pasir, kaos gelap Mizukage kedua tidak terlihat dalam satu panel, [Chapte 546 ] ini diperbaiki dalam versi tankobon.

8. Ketika A (raikage keempat) muncul bersama Kage lain, ia digambarkan dengan kedua tangannya dalam satu panel (Chapter 562) , kita tau bahwa pertempuran sebelumnya dengan Sasuke Uchiha tangan kiri A sudah buntung . ini diperbaiki dalam versi tankobon.

9. Selama flashback Obito dalam Chapter 599, wajah Minato Namikaze terukir di Monumen Hokage. Masashi Kishimoto meminta maaf atas kesalahan ini , dan dalam rilis tankobon berikutnya di koreksi.
Note: Saat itu Obito masih ada di konoha dan minato belum menjadi hokage.

10. Ketika menghadapi jyuubi terlihat dalam satu panel "chakra shukaku" ada di Naruto bersama bijuu lainnya. [Chap 629 ] , bentuk chakra shukaku dihapus dalam rilis tankobon.
Note: Saat itu naruto belum mendapat chakra shukaku dan gyuki ,
terbukti saat tarik menarik chakra bijuu dengan obito. chakra shukaku dan gyuki yg ada di obito tdk bisa ditarik oleh naruto, tapi yang menarik chakra shukaku yang ada pada obito adalah gaara. dan yang menraik chakra gyuki yang ada pada obito adalah killer b
Masih Ada kesalahan baik dalam bentuk perubahan, teks, ataupun tambahan. yang sudah diperbaiki dalam versi tankoban.

11. Ketika Kisame terikat di batang kayu, cincin Akatsuki nya tidak tergambar dalam satu panel (Chap 607). ini telah diperbaiki dalam versi tankōbon.

12. Ketika Kisame berusaha melepaskan diri dari batang kayu, kita tidak dapat melihat lengan kirinya tapi telapak tangannya terlihat sedang menggenggam (Chap 607). ini diperbaiki dalam versi tankōbon.

13. Ketika Urushi dalam debutnya selama Perang Dunia Keempat Shinobi, ia digambarkan mengenakan pelindung dahi Konoha. (Chap 587) Bukan pelindung dahi "alian shinobi", ini kemudian telah diperbaiki dalam versi tankōbon.

14. ketika Sasuke mengaktifkan sharingannya, terlihat yang aktif hanya Mangekyo Sharingan biasa (Chap 619), bukan Eternal Mangekyou Sharingan. dalam versi tankoban ini telah direvisi, hingga menjadi EMS.
Hal yang sama terjadi di Naruto Gaiden

15. Ketika bab # 690 pertama kali diterbitkan, tubuh Madara tidak memiliki wajah Hashirama di sisi kiri dadanya. Dalam versi tankobon, itu ditambahkan.

16. Dalam bab 534, Chōza digambarkan memakai anting-anting di salah satu panel, namun telah diperbaiki dalam versi tankōbon

17. Ketika menghadapi Fu, Killer B digambarkan tanpa pedang yang seharusnya ada di mulutnya dalam satu panel (Chap 565). ini diperbaiki dalam versi tankōbon.

18. ketika menghadapi beberapa jinchūriki edo tensei, Kakashi dan Might Guy ditunjukkan masing-masing melakukan serabngan. kakashi menggunakan teknik Raiton : Raiden dan guy melakukan teknik asa kujaku dalam satu panel tunggal bersamaan n(Chap 568). Dalam buku manganya, teknik digambarkan dalam panel terpisah dan terlihat dari perspektif yang berbeda.

19. Selama flashback gyuki saat melawan Raikage "Ketiga" (Chap 555) , tanduk kirinya terlihat telah terpotong. ini diperbaiki dalam versi tankōbon menjadi utuh.

20. kesalahan dalam Edisi #41 dari Weekly Shonen Jump (Chap zetsu hitam yang menyebut "wood release" pada komposisi dari bocho gudodama dan saat itu tdk tertulis "water release". namun di versi tonkoban ini sudah di perbaiki.

Note : dalam komposisi BochoGudodama tidak ada "Wood"
tapi hanya ada 5 elemen dasar (Termasuk water) + Yin-Yang

Sebenarnya masih ada lagi sedikit kesalahan yang telah dirubah baik itu dalam bentuk gambar, teks, ataupun penambahan.
tapi saya cuman membahas 20 saja.

Yah , yang namanya manusia pasti tidak luput dari kesalahan, siapapun itu. dan kalau kesalahan itu bisa diprerbaiki , kenapa tidak ? ..

Selain itu, salah satu keunggulan kita dalam membeli buku komiknya adalah kita dapat melihat perbaikan - perbaikan itu, dan juga membeli buku komiknya menjadi bentuk penghargaan kita terhadap mangaka itu sendiri.

Source : DNI FB
~ Kurai

Novel Sasuke Shinden



=> Spoiler dari orang yang telah membaca novelnya
~ Kakashi menerima laporan dari desa Kumogakure, 100 ninja telah hilang, Kakashi meminta Sai untuk menghubungi Sasuke yang berada di perjalanan, Shizune ada untuk membantu Kakashi, Setelah sai mengabarkan sasuke, ia melaporkan kembali ke Kakashi.
Naruto dan Sakura berbicara di kantor, Sakura mendengar Sasuke masih hidup sehingga dia lega. Setelah itu Sakura juga berpartisipasi dalam penyelidikan karena pelanggan tetap dari toko ino juga menghilang.
Desa tiba-tiba diserang, ada ledakan di gerbang utama, ketika seseorang bergegas kesana, mereka menyadari pelanggan tetap toko ino juga ada, tampaknya seperti
seseorang menggunakan genjutsu pada mereka,
Baris terakhir mengatakan bahwa situasi ini terjadi tidak hanya di Konoha.
~ Sementara Sasuke yang sedang dalam perjalanan, ia bertemu 3 orang (IO, Chino, Nofuki), 2 anak-anak dan satu orang tua yang merupakan kepala desa dari Bamboo Village, putri kepala desa telah dibunuh oleh organisasi Dark Thunder ( Anrai-grub).
dia ingin balas dendam, dia pikir Sasuke berkaitan dengan mereka, sehingga ada bentrokan antara mereka, untungnya kesalahpahaman itu dapat diselesaikan. Nofuki menjelaskan kepada Sasuke garis besar dari organisasi ini.
~ Baris yang lain mengatakan bahwa karin akan ada dalam novel ini.
~ dan juga berbicara mengenai "Foto tim taka dan foto sasuke"
~ Karin Tampaknya prihatin dengan Sakura


Sumber : Dunia Naruto Indonesia

Kamis, 05 November 2015

Lahirnya Uchiha Sarada

Kali ini saya akan memposting komik naruto naruto gaiden.. selamat membaca^^

Sumber : Dunia Naruto Indonesia